Sekitar 12 tahun yang lalu, saya masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Masa itu kasus pembully-an yang merajalela, sampai tindakannya tidak lagi terkendali, melakukan bak penguasa negeri mereka memegang kendali dunia ini.
Masa itu mereka yang terlahir dari kalangan menengah atas merupakan penguasa negeri di sekolahku. Semua orang takluk di hadapannya sampai guru saja hormat terhadapnya. Siapa yang berani melawannnya akan jadi tawanannya hingga si penguasa lelah dan hasratnya terpenuhi.
Aku merupakan korban dari si penguasa, banyak tindakan yang sudah dia lakukan kepada korbanya termasuk diriku. Sesampainya si penguasa di sekolah para tawanan harus menyambutnya, membawakan tas si penguasa hingga kelas. Memintai uang jajan kami, memerintah kami melakukan ini itu, jika tidak dituruti kami akan diasingkan dan dijahui oleh semua korban.
Sewaktu itu kami selesai olahraga dan di celana si penguasa terdapat banyak sekali rumput belulang. Si penguasa memanfaatkan kepemimpinannya dengan memerintah semua korban untuk melepaskannya jika tidak mau bersiaplah kalian untuk diasingkan lagi dan lagi. Karna aku tidak ingin melakukan hal itu, lalu aku izin kepada si penguasa untuk pergi membeli minum lalu aku berkata"ada yang mau nitip" beberapa dari mereka menjau "mau". Lalu aku pergi dan menikmati makanku di kantin dan menunggu kemungkinan pekerjaan mereka telah selesai apa belum baru aku kembali ke kelas.
Perbudakan terjadi setiap hari, perlawanan terus kami lakukan dan pengasingan silih berganti. Ini kami alami selama 3 tahu. Tahun ke 4 aku lelah dengan perlakuan mereka dan aku laporkan kepada orangtuaku. Orangtuaku tidak mau diam mereka langsung mengambil tindakkan dan melaporkan ke sekolah. Sebelum melaporkan ke sekolah orangtuaku menghampiri si penguasa dan memarahinya.
aku dan teman-teman yang lain di panggil oleh guru, dan si penguasa juga ikut. Kami di nasehati terutama untuk si penguasa. Dan akhir dari nasehat yang aku dapatkan terkusus untuk diriku jika ada masalah di sekolah selesaikan di sekolah. Kalau semisal kalian yang berada pada posisiku tindakan apa yang akan kalian lakukan?.
setelah masaalah itu selesai , kami menjadi sama dimata teman-teman tidak lagi perbedaan sampai saat kami masuk dalam tahun 6. Saat itu ada anak baru yang masuk ke sekolah kami. Entah siapa yang beri ide untuk melakukan MOS terhadap anak baru itu, MOS yang kami lakukan terbilang mengerikan, interaksi fisik yang kami lakukan, anak baru berdiri di ujung kelas dan kami bergantian melakukan penyerangan kepadanya.
Sekarang sudah 12 tahun berlalu namun masih sulit melupakan apa yang sudah terjadi dan apa yang sudah saya lakukan. Ini merupakan mimpi buruk yang terjadi dalam diri ini. Mengapa ketika si korban berganti peran menjadi pelaku mereka bisa lebih mengerikan dari pelaku yang sebelumnya.